RSS Feed

Nilai Konsistensi

Posted by Maliq Abd


Foto : Repro Google Picture
     Seiring langkah manusia, selalu ada jalan bergelombang hingga jurang terjal yang dilaluinya, terpeleset hingga terperosok ke jurang tersebut adalah hal wajar dalam setiap langkah, namun bagi setiap insan yang teguh, dirinya akan selalu menjaga kewaspadaan, hingga harus berhati-hati jangan sampai terpeleset sedikitpun, apalagi terperosok.

     Konsistensi atau biasa yang disebut istiqomah merupakan kunci menjaga kewaspadaan, meski terasa sulit untuk menjalaninya. 

    Sebab kebosanan, kejenuhan dan monoton merupakan musuh utama dalam menjaga konsistensi tersebut, sehingga manusia dengan berdalih bosan mencoba keluar dari nilai konsistensi yang sebenarnya bisa menjaga dirinya untuk tetap waspada dalam menjalani langkahnya.

Sikap RD dan Dualisme Kompetisi

Posted by Maliq Abd

Foto : Maliq Abd/ RD saat memberi arahan pada dua pemain naturalisasi
     Ajang Sepak Bola SEA GAMES telah berakhir beberapa bulan lalu, dan Timnas Garuda Muda harus mengakui ketangguhan Tim Harimau Malaya yang berhasil mempertahankan medali emas yang sebelumnya pernah diraihnya di ajang yang sama.

     Namun, bukan persoalan gagalnya Timnas yang akan dibahas penulis, melainkan sikap Coach ''RD'' (Rahmad Darmawan) yang mengarsiteki timnas, dan secara tegas mengakui kekalahan anak asuhnya itu dari lawan bebuyutan.


     Bahkan, RD siap mempertanggungjawabkan atas gagalnya Garuda Muda itu dalam merebut emas, dan dia mengakui bahwa pihak yang paling wajib disalahkan adalah dirinya.


Mengamati Gerak-Gerik Keaslian Burung

Posted by Maliq Abd

Foto: For P-WEC Malang
Malang - Banyak cara dilakukan penghobi burung untuk bisa menikmati tingkahlaku burung, karena satwa yang satu ini memiliki keunikan tersendiri bagi para penghobinya.

Dan bagi penghobi, mereka akan berupaya keras agar mampu mendapatkan kepuasan tersendiri untuk bisa mendengar suara merdu, warnanya yang indah serta perilakunya yang unik dari seekor burung.

Meski demikian, hal yang terbaik dan dapat dilakukan penghobi adalah membiarkannya lepas dan hidup bebas di alam bebas, sehingga penghobi tinggal menikmatinya dengan melakukan pengamatan burung secara langsung atau "Bird Watching".

Itulah paket wisata yang ditawarkan oleh Pusat Pendidikan Konservasi Alam atau "Petungsewu Wildlife Education Center" (P-WEC) yang berlokasi di Desa Petungsewu, Kecamatan Dau Kabupaten Malang, Jawa Timur.

"Nyangkruk" Bersama Kopi Joss

Posted by Maliq Abd

Foto: Maliq Abd
Malang - Apabila anda pernah mengunjungi Yogyakarta, kehadiran angkringan (warung) "Kopi Joss" di sisi utara Stasiun Tugu atau tepatnya di Jalan Wongso Dirjan, adalah hal biasa.

Kopi yang dicampur dengan sebongkah arang ini menjadi ciri khas tersendiri angkringan di wilayah itu, bahkan "kopi joss" merupakan menu utama yang wajib dirasakan untuk menghangatkan tubuh bagi wisatawan yang baru saja tiba malam hari di Yogyakarta.

Sementara teman yang paling "klop" untuk kopi joss adalah sebungkus "sego kucing" (nasi bungkus yang dilengkapi lauk sambal serta ikan bandeng) dan sudah menjadi "primadona" bagi masyarakat setempat, sebab menu tersebut mampu menutupi rasa lapar anda di suasana dingin malam Yogyakarta.

Semua menu yang ada di Yogyakarta itu, dapat pula dinikmati di Kota Malang, Jawa Timur, tepatnya di angkringan Jalan Sokarno Hatta, atau tepatnya di depan monumen pesawat terbang Soekarno-Hatta, Malang dan buka mulai pukul 18.00 hingga 02.00 WIB

Dan Dunia Pun Menjadi Luas….

Posted by Maliq Abd


Foto : Repro Google Picture

    Kapasitas kita sebagai makhluk hidup, kadang tidak maksimal dalam menerapkan konsep karunia besar yang diberikan oleh’Nya. Manusia sebagai makhluk sempurna yang memiliki pola pikir dan kebebasan di semua dimensi, juga selalu terbelenggu oleh sejumlah dogmatisasi yang telah diciptakan oleh manusia sendiri sebelum kita lahir.

     Pola pikir yang kita bangun sebagai manusia, kadang hanya sebatas berdasarkan apa yang kita kenal sebelumnya, tanpa mencoba berfikir di luar yang kita kenal. Padahal, ketika kita coba mengenal di luar, disitu terdapat sebuah keunikan tersendiri dari makhluk yang bernama manusia, dan kita tidak akan terkungkung dalam satu pola pikir saja.

     Teringat ungkapan budayawan, Emha Ainun Nadjib dalam sebuah pertemuan di Surabaya, yang mengatakan, berfikirlah zig-zag, jangan terpaku pada pola pikiran linier, sebab ketika manusia hanya berifikir linier (lurus), maka manusia akan kurang memanfaatkan potensinya sebagai manusia.

Seragam Putih Merah

Posted by Maliq Abd


Repro Google Picture
     Pagi ini, mentari masih besinar, dan sinarnya seperti yang kurasakan puluhan tahun lalu, saat masih berseragam putih merah.
     Melihat aktivitas yang sama, dengan anak-anak berseragam putih merah diantar menggunakan motor, mobil, sepeda pancal, atau bahkan jalan kaki menuju sekolah mereka.
     Senyum yang tak ternoda anak-anak Sekolah Dasar itu, seperti senyum saat aku masih lugu berseragam yang sama.
     Pengalaman diusir dari sekolah akibat orang tua belum bisa menunasi SPP, adalah pengalaman yang masih membekas ketika itu saat masih berseragam putih merah.

Briptu Norman, Potret Realitas Bangsa

Posted by Maliq Abd


Foto : Repro Google Picture

     Publik di tanah air baru saja “dihebohkan” dengan munculnya Briptu Norman dengan video (You Tube) chaiya-chainya. Norman yang juga salah satu anggota Brigadir Mobil (Brimob) di satuan Polisi Gorontalo itu muncul “bak” artis dadakan seakan melewati seluruh artis senior yang sudah menggeluti dunia keartisan sebelumnya.

     Dalam hitungan bulan, Norman yang sudah kesohor dan mengumpulkan pundi-pundi rupiah, serta “katanya” telah mendapatkan rumah mewah dari video isengnya, menyatakan mengundurkan diri dan melepas jabatannya sebagai anggota Brimob Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

     Tentunya, mundurnya pria muda dari jajaran kesatuan Brimob ini menjadi bahasan hangat di sejumlah media on-line publik ini, dan komentar pun muncul  pula dari berbagai pengamat serta artis.

Kolam Mpu Supo, Songgoriti

Posted by Maliq Abd


Foto2 :Bagus/Media Indonesia

     Kota Batu, selama ini dikenal sebagai salah satu kota tujuan wisata favorit di Provinsi Jawa Timur, memiliki kawasan pegunungan yang berhawa sejuk, kota ini juga mempunyai hasil pertanian terkenal, seperti Apel Manalagi yang menjadi ikon wilayah setempat.


     Meski memiliki sejumlah tempat wisata modern favorit, seperti Batu Night Spectaculer (BNS) dan Jawa Timur Park, tidak membuat kota seluas 202,800 kilometer persegi ini kehilangan nilai sejarah. Bahkan peninggalan sejarah pada masa Kerajaan Mataram kuno seluas 100 meter persegi dikomersialisasikan untuk menjadi tempat wisata menarik, seperti pemandian Songgoriti.


     Pemandian ini merupakan bukti kebesaran leluhur saat memaknai alam, dan berkunjung ke tempat ini terlihat nyata peninggalan sejarah Mpu Sendok berupa Candi Songgoriti, yang merupakan cikal bakal keberadaan obyek wisata Songgoriti.

Ronde Titoni, Usir Hawa Dingin Malang

Posted by Maliq Abd


Foto2 : Malik Abd /antarajatim.com
     Kota Malang, selama ini memang dikenal sebagai kota yang memiliki hawa dingin. Dinginnya kota yang memiliki suhu udara berkisar antara 18 hingga 30 derajat Celcius itu akan lebih terasa ketika memasuki malam hari.


     Namun, bagi pencinta kuliner tidak perlu repot mencari sensasi kehangatan di kota ini, sebab sejumlah tempat makan legendaris siap menghangat tubuh anda, salah satunya yakni Depot Ronde Titoni yang terletak di Jalan Zainul Arifin, atau dekat dengan kantor Pendopo Malang


     Depot ronde yang buka mulai pukul 17.00 WIB hingga 01.00 WIB itu masuk dalam daftar 100 tempat makan legendaris Kota Malang karya buku terbitan PT Gramedia Pustaka
Utama, 2010.

Nilai Sesungguhnya Lebaran..

Posted by Maliq Abd


Picture Repro Google
     ''Jangan harapkan adanya penambahan materi atau uang seperti halnya Tunjangan Hari Raya (THR) pada dirimu ketika mendekati Lebaran, melainkan harapkan adanya penambahan nilai pada sikap dan tingkat religuitasmu ketika mendekati Lebaran''
    Kata itu mendasari saya untuk sedikit mengungkapkan kecendrungan manusia ketika mendekati Lebaran.
     Bukan berarti menggurui atau bersikap sok alim ketika saya coba mengungkapkan kecendrungan tersebut, melainkan realitasnya memang demikian.
     Ketika saya sendiri berharap demikian yakni adanya penambahan materi, memang tidak ada salahnya, namun materi atau uang yang bertambah dalam bentuk THR itu hanya bisa dinikmati sekejap, bahkan seminggu setelah Lebaran bisa habis.

Ramadhan Datang, Jam Kerja PNS pun Mundur

Posted by Maliq Abd



Foto : Repro Google Picture
     Ramadhan datang kembali, dan tiap tahun insyAllah pasti datang terus bulan yang penuh berkah tersebut.


     Namun, ada yang beda ketika melihat para birokrat dan PNS yang bekerja di struktural ketika memasuki bulan puasa.


    Yakni jam masuk kerja mundur dari jam 07.00 WIB menjadi 08.00 WIB, serta jam pulang kerja pun maju dari jam 16.00 WIB menjadi jam 15.00 WIB, bahkan ada yang menjadi jam 14.00 WIB.

    Mundur majunya jam kerja itu bukanlah atas dasar ketidaksengajaan, melainkan disengaja dengan formalitas diatas kertas, bahkan ditanda tangani oleh jajaran tertinggi di strukural tersebut.

Anak Bukan "Investasi"

Posted by Maliq Abd

Foto : Repro Google Picture
     Tulisan ini bukan untuk menggurui para orang tua, sebab ini hanya sebuah goresan pena yang coba untuk mengungkapkan keadaan ''riil'' (nyata) mengenai saya yang juga sebagai seorang anak dari orang tua.
     Harapan saya, tulisan ini bisa membuka ''paradigma'' (cara pandang) para orang tua, meski saya sendiri belum menjadi orang tua.
     Berbicara mengenai mendidik anak, memang banyak bagian yang menarik, sebab sebagai amanah, anak bisa menjadi tabungan bagi para orang tua di akhirat nanti.


Indonesia Tak Seheboh Beritanya

Posted by Maliq Abd

     Membesar-besarkan sebuah masalah yang sebenarnya tidak begitu besar telah merambah sejumlah media di tanah air.
Dalam istilah ilmu bahasa Indonesia, hal ini bisa dikatakan sebagai "Hiperbola".
      Tentunya, ukuran membesarkan masalah itu adalah dengan tidak bersifat obyektif dan selalu tendesional, artinya tendensioanal terhadap penulis dan pemilik modal.
     Dalam ilmu jurnalistik, untuk mengukur besaran keobyektifan tersebut bisa menggunakan rumus "coverbotsaid" atau keberimbangan berita yang sesuai fakta.
     Namun biasanya yang terjadi, rumus itu selalu ditumpangi oleh kepentingan "penulis" (awak media) dan pemilik media (pemilik modal), sehingga hal ini perlahan-lahan mematikan fungsi keempat dari media, yakni kontrol sosial.
     Yang terjadi di lapangan, awak media seperti halnya para kontributor, selalu ingin berita yang dia tulis "layak muat" atau bisa ditampilkan.

Bahasa Indonesia "Bukan" Lagi Bahasaku

Posted by Maliq Abd

"Kami putra-putri bangsa Indonesia, mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia". 

Begitulah salah satu kutipan teks Sumpah Pemuda yang dibacakan serentak oleh para pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928.

Dalam teks itu menunjukan sebuah janji dan ikatan emosional pemuda ketika itu untuk tetap setia pada Bahasa Indonesia yang dianggap sebagai Bahasa Ibu Pertiwi.

Namun, melihat hasil pengumuman ujian nasional (UN) 2011 yang serentak sudah dilakukan sepekan di sejumlah daerah, termasuk di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, nilai Bahasa Inggris sejumlah siswa lebih tinggi dibanding nilai Bahasa Indonesia itu sendiri.

#Belajar Dari Ulat Bulu

Posted by Maliq Abd


Dalam beberapa pekan ini (April 2011), sejumlah media ramai memberitakan mengenai wabah ulat bulu yang “menyerang” sejumlah daerah, mulai dari Probolinggo, Jawa Timur, hingga daerah di wilayah Sumatera. Seolah-olah ulat bulu’lah yang menjadi tersangka’nya dalam pekan ini.
Dalam tulisan ini, saya bukan menuduh sejumlah media terlalu berlebihan dalam mengekspose adanya ulat bulu seolah-olah dan menjadi wabah nasional, namun adanya satu atau dua jenis ulat di pohon milik warga adalah sangat wajar, tapi memang lagi musim’nya media “jualan” ulat bulu, maka media menjadi “overprotektif” terhadap isu-isu tersebut.

#Hafidz

Posted by Maliq Abd

Mengapa bangsa Israel dalam penyerangannya ke Palestina lebih memfokuskan pada anak-anak, sehingga separuh atau 50 persen korban perang Israel terhadap Palestina adalah anak-anak…

Hal ini karena, anak-anak Palestina mempunyai keistimewaan sebagai penghafal (Hafidz) Al-Quran, sehingga secara tidak langsung akan menoba memusnakan penghafal Hafidz tersebut…

Seperti yang pernah dilakukan Pemimpin Hamas usai Ramadhan 1429 H lalu yang melantik sekitar 3500 anak Palestina Hafidz Al-Quran.

#Syekh Puji dan Manohara

Posted by Maliq Abd

Terbesit cerita lama tentang seorang pujaan hati yg akhirnya jatuh pada pelukan lelaki penuh materi..
-------------------
Memang tidak bisa disalahkan jika pada saat ini sejumlah kaum hawa memilih lebih aman (savety) utk menjalani hidup di dunia, meski harus menjual sebuah kebebasan hati yg sebenarnya tidak kongkrit.

Seperti halnya cerita demi cerita yang menjadi bagian dari sebuah perjalanan hidup di negeri ini..

#Ta'aruf dan Salah Kaprah

Posted by Maliq Abd

“Pernah seorang temen bertanya mengenai makna/arti dari kata ta’aruf.
“Aq balik bertanya, mengapa menanyakan hal itu..??,

“Usut punya usut dia ternyata habis nonton film “ayat-ayat cinta” yang populer itu, dan dia menganggap kata “ta’aruf” begitu sakral dipendengarannya.

Kata “ta’aruf” menurutnya, digunakan apabila seorang muda-mudi yang akan serius melanjutkan ke jenjang pernikahan, maka perlu ta’aruf terlebih dahulu.
 
“He.he.he “aq tersenyum mendengar penjelasan dia, yang begitu banget mensakralkan kata “ta’aruf”.
“Disadari atau tidak, pengaruh media seperti halnya film atau sinetron, telah mengkotak-mengkotak’an pemikiran pemuda bangsa ini, sehingga kreativitas pemuda zaman sekarang kayaknya sudah g’ ada.

Surabi Imut Citra Rasa Malang

Posted by Maliq Abd

Surabi/serabi Imut, selama ini dikenal ada di daerah Bandung, Jawa Barat. Meski bentuknya imut (kecil), namun makanan khas Indonesia yang terbuat dari komposisi tepung dicampur bahan-bahan lain ini cukup mengenyangkan dan harganya pun tidak membuat kantong bolong.

Meski paling banyak ditemukan di Kota Bandung, namun bagi warga Jawa Timur tidak perlu pergi jauh ke sana untuk menemukannya, sebab bisa dijumpai di Kota Malang dan sudah melegenda sejak tujuh tahun lalu karena rasa yang ditawarkan sangat berbeda dengan surabi imut aslinya.

#Antara Kecanggihan Teknologi dan Kebutuhan Manusia

Posted by Maliq Abd

          Siang itu, saya berhenti di sebuah warung sederhana dekat kantor Surya dan Kompas Kota Malang untuk makan siang. Di sela menikmati menu yang disajikan, disamping saya ada pembicaran menarik antara seorang sales dan satpam tentang sebuah handphone yang baru saja dimiliki sales tersebut.  

“Handphone anyar yo mas, (hanphone baru ya ma),” ujar satpam tersebut.
"Iyo jek tas tuku iki mas, regone larang, blackbary sing anyar iki, (Iya mas, baru beli dan harganya mahal, sebab ini blackbary yang baru),” kata sales.
“Sampeyan duwe FB ta?, (anda punya Facebook/jejaring sosial),” tanya sales.

          Mendapat pertanyaan itu, satpam hanya menatap kosong (melongo) wajah si sales seolah membayangkan harganya puluhan juta.


#Kebenaran Mutlak

Posted by Maliq Abd

Sesungguhnya kebenaran itu mutlak milik-Nya, karena subyektivitas insani hanya dilandaskan pada proses hukum logis dalam setiap benak pribadi.

Dan kelogisan setiap pribadi itu tergantung pula dari tingkat kelimuan yang ditempuh manusia tersebut.

Kadang, kelogisan itu menyebabkan manusia menabrak kebenaran mutlak milik-Nya, tapi kadang pula kelogisan hasil proses hukum alamiyah itu bisa membawa manusia menemukan jalan kebenaran, yakni jalan diridhoi-Nya (Ihdinassirotol Mustaqim)

Itulah sebabnya, mengapa keegoisan manusia karena kepeceryaannya yang terlalu berlebih tidak dibenarkan sepanjang tidak menabrak kebenaran mutlak-Nya.

#LPI dan Perhimpunan Suka-Suka Individunya (PSSI) (artikel)

Posted by Maliq Abd

Liga Primer Indonesia (LPI) secara resmi telah digelar dan sudah memulai beberapa pertandingan, kompetisi yang digagas pengusaha Arifin Panigoro tersebut dengan modal tanpa mengandalkan APBD.

Sementara, masalah lain yang menyelimuti sejumlah klub untuk meragukan adanya kompetisi itu di antaranya legalitas dari otoritas tertinggi sepak bola Indonesia yakni PSSI yang berimbas juga pada legalitas otoritas sepak bola tertinggi dunia, FIFA.

Akibat legalitas yang masih dipertanyakan itu, muncul pula alasan klub menolak adanya LPI, yakni setelah menjadi juara LPI, klub tersebut tidak bisa mengikuti kompetisi internasional disebabkan legalitas yang masih terkendala.

Disisi lain, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Andi Malaranggeng, memberikan angin segar dengan mengatakan bahwa LPI merupakan kompetisi legal, sepak bola profesional.

Sensasi Bakso Rasa Keju dan Mercon

Posted by Maliq Abd

Malang - Teringat apa yang dicari seorang teman dari Jakarta ketika kali pertama tiba di Kota Malang, Jawa Timur, yakni "dimana penjual Bakso yang paling enak?," ucap teman tersebut.

Ucapan itu menunjukkan bahwa Kota Malang disisi lain juga dikenal dengan makanan khas baksonya disamping sejumlah makanan lainnya.

Sensasi kuliner Bakso di kota berpenduduk sekitar 800 ribu jiwa itu memang banyak ditemukan. Sebut saja, Bakso Bakar, Bakso Asap, Bakso Kota Pak Man serta Bakso Duro dengan ciri khas penjual asal pulau garam Madura.

Ketika Nelayan Sendang Biru Berhenti Melaut

Posted by Maliq Abd

Malang - Pagi menjelang siang saat jam menunjukkan pukul 11.00 WIB, terlihat di hamparan tepi Pantai Sendang Biru Kabupaten Malang, Jawa Timur, berjejer sejumlah kapal nelayan. Kapal-kapal itu ditinggal begitu saja oleh pemiliknya, seolah-olah menjadi kapal yang tak bertuan.

Sebagian kapal lain, dimanfaatkan para nelayan untuk mengantar wisatawan ke Pulau Sempu yang hanya berjarak sekitar 5 km dari bibir Pantai Sendang Biru.

Jauh dari kapal berjejer, terdapat sebuah warung tempat nongkrong para nelayan. Di warung itu pula, sejumlah nelayan nampak sibuk bermain kartu sambil membicarakan sesuatu hal yang tidak jelas hingga sore tiba, kemudaian mereka (nelayan) kembali ke rumah masing-masing.

#Bagian Dari Kehidupan

Posted by Maliq Abd

Sedih, Senang, Susah dan Gembira adalah sebuah bagian dari kehidupan...

Kita mengetahui rumus itu sejak dulu, tapi mengapa masih ada ketidakikhlasan dalam diri seorang manusia ?..

Manusia diciptakan dengan segala kelemahan, bahkan kelemahan itu sangat mendominasi dalam diri manusia, sedangkan kekuatan yang ada untuk menghindarkan dari kelemahan itu hanyalah kamuflase dan kemunafikkan diri semata..

Dalam diri, kita akui kalah dengan sebuah kelemahan, bahkan kita larut dalam "kelemahan sedih", "kelemahan kegembiraan" dan "kelemahan tangis serta tawa"...

Lantas, apa yang kita cari sesungguhnya dalam bagian kehidupan..??

Ketenangan Bendungan Selorejo

Posted by Maliq Abd

Sepanjang jalan menuju tempat ini, ditemui lintasan yang berkelok-kelok dengan bukit yang curam, bahkan sebagian orang menyebutnya sebagai "jalur maut" karena di jalur ini rawan terhadap tanah longsor.

Meski demikian, tidak perlu takut dengan jalur tersebut, sebab keindahan sisi kiri dan kanan jalannya akan membuat kagum pandangan mata.

Sapaan akrab kicau burung serta ketenangan alamnya, membuat wisatawan akan betah tinggal di tempat ini dan akan sulit beranjak pergi untuk meninggalkannya.

Bendungan Selorejo nama tempat tersebut.