RSS Feed

Proses Regenerasi

Posted by Maliq Abd

Foto : Repro Google Picture

Menghargai proses regenerasi dalam hidup adalah salah satu sikap bijak seorang manusia..

Kadang, sebagai manusia hidup kita merasa tidak rela ketika melihat adanya proses regenerasi yang akan menggeser posisi kita berada saat ini.

Ketidakrelaan itu adalah bagian dari sikap manusiawi sebagai manusia, yang menganggap adanya sebuah ancaman yang menggeser keberadaan kita.

Sikap ketidakrelaan itu didasari dari adanya pola pikir atau cara pandang manusia yang terbentuk selama ini, dan sudah terlanjur sebagai dogmatisasi yang menganggap apa yang akan menggeser posisi kita adalah sebuah ancaman.

Semburan Lumpur dan Kekayaan Negeri Ini

Posted by Maliq Abd

Semburan Lumpur di Desa Metatu, Gresik. Foto: Maliq Abd

Blurrr... Suara gemuruh dibarengi keluarnya lumpur dari tanah kembali terjadi di Provinsi Jawa Timur pada Selasa (13/11) malam, namun kali ini tidak lagi di Kabupaten Sidoarjo melainkan di Kabupaten Gresik yang berjarak kurang lebih sekitar 33 kilometer dari lokasi Lumpur Lapindo.

Sontak, suara gemuruh keluarnya lumpur itu mengegerkan warga Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, sehingga pada Kamis (14/11) paginya, kabar peristiwa itu pun langsung menjadi perhatian publik, dan menempati halaman muka di sejumlah media lokal dan nasional.

Di sisi lain, raut wajah ketakutan terlihat dari sebagian warga Desa Metatu karena khawatir peristiwa menyemburnya lumpur di desa mereka akan sama seperti Lumpur Lapindo di Sidoarjo yang bisa menenggelamkan ribusn rumah dan hektare-an lahan pertanian.

Berkunjung ke "Kota 1001 Warkop"

Posted by Maliq Abd

Warkop Berjejer di Kawasan Alun-Alun Gresik. Foto : Maliq Abd

Kabupaten Gresik, selama ini dikenal sebagai salah satu tempat tujuan wisata religi di Indonesia karena banyaknya lokasi makam penyebar agama Islam, ditambah dengan banyaknya berdiri pondok pesantren, sehingga wilayah itu juga dikenal sebagai Kota Santri.

Namun di sisi lain, wilayah yang secara geografis banyak dikelilingi gunung kapur itu, juga dikenal dengan julukan "Kota 1001 Warung Kopi (warkop)".

Ungkapan itu tidaklah berlebihan jika melihat kebiasaan ngopi atau ngobrol sambil minum kopi di wilayah itu yang sudah menjadi budaya turun-menurun.

Sehingga berimbas dengan banyaknya keberadaan warkop yang bisa dijumpai di setiap sudut kota. Bahkan dalam satu sudut jalan bisa dijumpai 10 hingga 15 warkop yang berdiri.

Gresik juga dikenal memiliki rasa kopi yang khas dan berbeda dengan daerah lain, meski secara kultur tanah wilayah itu bukanlah daerah penghasil kopi unggulan di Indonesia, namun budaya ngopi menjadikan wilayah itu lebih dikenal daripada beberapa daerah penghasil kopi.

Sistem Kebaikan

Posted by Maliq Abd


Nelayan Bintuni, Papua Barat, Foto : Malik Abd

"Kebaikan tidak selalu tercipta untuk berkuasa atau mendominasi di setiap lini, kadang juga hanya berfungsi untuk keseimbangan kehidupan"..

Sebagai manusia, kita mempunyai standardisasi pola hidup yang menurut kita adalah sebuah kesempurnaan, dimana setiap orang itu baik, tolong menolong, serta mempunyai kepedulian yang sangat tinggi antar sesamanya.

Kesesuaian sikap baik itu menurut kita, akan selalu tercermin dalam setiap nilai kehidupan yang ada, sehingga apa yang kita lihat, rasa dan dengarkan hukumnya wajib sama dengan standardisasi pola hidup kita.

Namun dalam aplikasinya, standardisasi pola hidup baik itu kadang tidak berbanding lurus dengan apa yang kita inginkan, sehingga pola kebaikan itu terbentur, bahkan bisa membuat sistem kebaikan itu pecah.

Filosofi Pelangi

Posted by Maliq Abd

Foto : Repro Google Picture
Menulis tentang filosofi pelangi sudah pernah saya lakukan beberapa waktu lalu, namun kembali saya ulang karena cukup menarik dan bisa mengingatkan diri sendiri dalam belajar menghargai sebuah perbedaan yang terjadi.

Keindahan pelangi bisa dilihat karena adanya saling menghargai satu sama lain di antara banyaknya warna, dan tidak ada warna yang berjalan mendominasi atau merebut posisi warna lain, sehingga tampak berjalan berjajar pada posisinya masing-masing.

Berjalan sejajar, saling menghargai, dan tidak mendominasi atau ego dengan warna diri, itulah yang kita lihat dalam pelangi yang memancar setelah hujan turun, sehingga setiap kali melihat perbedaan, saya selalu merujuk pada filosofi pelangi, Subhanallah.. 

Keyakinan, Sumber Tenaga Manusia

Posted by Maliq Abd

Foto : Repro Google Picture
Ada banyak proses hidup yang dijalani setiap manusia, bahkan tanpa sadar proses itu berjalan dengan sendirinya, hingga saat ini pun kadang kita tak terasa telah menjalani hal itu.

Mungkin bisa menjadi perenungan, bahwa setiap langkah dan proses yang dijalani selalu diawali dengan niat. Dan tanpa disadari niat itu menjadi motivasi dan semangat dalam menjalani hidup hingga akhir.

Tidak bisa mengelak, bahwa apa yang kita jalani kini adalah bagian dari upaya dan keyakinan kita terdahulu tentang sesuatu hal, entah hal itu merujuk pada materi atau hanya sekedar target, namun pasti mengarah pada nilai positiv bagi diri kita.

Dari sekian banyak hal, ada satu hal yang menjadi dasar dan sumber tenaga dalam proses berjalannya hidup, yakni keyakinan, meski tanpa disadari kita sendiri tidak tahu dan mengerti bentuk keyakinan itu, namun toh kita tetap menjalaninya.

Masjid Pesucinan, Tertua di Pulau Jawa

Posted by Maliq Abd


Foto : Malik Abd/Gresik/antarajatim.com
Tidak banyak catatan sejarah bercerita mengenai keberadaan Masjid Pesucinan yang berlokasi di Dusun Pesucinan, Desa Leren, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Masjid peninggalan Syekh Maulana Malik Ibrahim ini, dipercaya penduduk setempat dan beberapa ahli sejarah merupakan masjid tertua di Pulau Jawa, meski catatan itu belum menunjukkan bukti kevalidan karena data temuan sejarah belum seberapa jelas.

Namun, bila mengacu pada perjalanan Maulana Malik Ibrahim ke Pulau Jawa, maka daerah yang dituju pertama kali adalah Desa Sembalo yang berada dalam kekuasaan Majapahit, dan sekarang merupakan Desa Leran, Kecamatan Manyar, atau 9 kilometer utara dari pusat Kota Gresik.

Acuan itu, bisa dijadikan dasar kepercayaan masyarakat Desa Leran untuk menyebut Masjid Pesucinan sebagai masjid tertua di Pulau Jawa. Karena dalam sejarah Wali Songo, Sunan Gresik atau nama lain Maulana Malik Ibrahim merupakan wali yang tertua dari sembilan wali yang ada.


Menjual label ''Syariah''

Posted by Maliq Abd

Foto : Repro Google Picture

Memasuki tahun 2010, lembaga perbankan atau lembaga yang bergerak di bidang ekonomi di Indonesia, mulai memunculkan istilah ''Syariah''.

Jadilah mulai dekade itu hingga kini istilah ''syariah'' menjadi tren tersendiri, sehingga embel-embel nama syariah menjadi hal yang penting ditempatkan dalam sebuah nama.

Orang Indonesia yang mayoritas muslim menjadi sangat tertarik dengan hal itu, meski sistem syariah telah dikenal lama sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Ketertarikan inilah yang menjadi modal besar bagi lembaga itu untuk menarik nasabah sebanyak-banyaknya dari kalangan muslim, sehingga perasaan tertarik itu dijadikan peluang oleh lembaga tersebut.

Kekerasan Jurnalistik Sampai Kapan Berakhir?

Posted by Maliq Abd


Foto : Repro Google Picture

Publik kembali diperlihatkan peristiwa kekerasan terhadap para jurnalis, dan berbagai alasan melatarbelakangi munculnya kekerasan itu, seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Gresik dan Padang, Sumatera Barat dalam beberapa pekan terakhir.


Munculnya kekerasan kepada para pembuat berita ini, menaruh simpati dari beberapa kalangan, sehingga sebagian komunitas jurnalis dan LSM dari berbagai daerah menggelar aksi solidaritas dan mendesak aparat hukum dalam menindak tegas pelaku kekerasan terhadap jurnalis.


Aksi solidaritas dari berbagai kalangan itu, menunjukkan pentingnya dukungan moral bagi para pelaku pers ketika menghadapi masalah kekerasan. 

Lingkungan Pun Mengukur Kemampuan Kita

Posted by Maliq Abd


Foto : Repro Google Picture
Lingkungan, seperti halnya udara yang menjadi tempat kita berpijak saat ini mempunyai standar untuk mengukur batas kemampuan kita, atau yang biasa disebut dengan ''Sunnatullah''.

Keberadaan kita dalam satu lingkungan tertentu, juga telah diantisipasi oleh lingkungan tersebut sejak sebelum kita berada disana, meski kita tidak pernah memprediksi sebelumnya, dan belum ada penelitian ilmiah yang menunjukkan kebenaran mengenai itu.

Namun secara nyata telah dialami berbagai orang, dengan berbagai cara dan bentuk pola adaptasi lingkungan kepada kita yang memang sulit diungkapkan pola ukurannya.

Dan bukti kemampuan lingkungan atau alam yang mampu mengukur kemampuan kita masih dalam tataran "percaya atau tidak percaya", sebab belum ditemukan formula standar cara pengukurannya.

Otoritas Terbatas

Posted by Maliq Abd

Foto : Repro Google Picture
''Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya.'' (QS.Al-Qashash 28: 56)..

Ayat ini disampaikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, setelah mengajak paman beliau, Abu Thalib masuk ke dalam islam, namun sampai paman beliau meninggal, Abu Thalib tidak masuk islam, meski selama hidupnya Abu Thalib selalu membela dan memuji Rasulullah.

Dalam kesempatan yang sama, ayat ini juga menunjukkan keterbatasan Rasulullah sebagai seorang pemimpin, yakni ketika Rasulullah meminta izin kepada Allah SWT untuk berziarah ke makam ibunya Aminah di Al Abwa, dan diizinkan'Nya, namun ketika Rasulullah meminta Allah untuk mengampuni dosa ibunya, Allah tidak mengizinkannya.

Dari sepenggal kisah itu, menunjukan meski sebagai seorang rasul yang diutus ke dunia, Rasulullah memiliki otoritas kepemimpinan terbatas, padahal keagungannya melebih pemimpin yang ada saat ini di dunia.

Cara Pandang

Posted by Maliq Abd


Foto : Repro Google Picture
Pandangan linier seorang manusia terhadap sampah yang berada di sekelilingnya adalah selalu kotor dan menjijikan, namun tidak seluruh manusia menggunakan cara pandangan linier itu, sebab seandainya seluruh manusia di bumi hanya mempunyai pandangan linier, maka yakin tidak akan ada manfaatnya manusia diturunkan ke bumi.
 
Karena sebuah kebesaran dan karunia Allah SWT jika setiap menusia memiliki cara pandang berbeda terhadap sebuah masalah, termasuk terhadap sampah. Seperti halnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talangagung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Di sana, sampah dikelola menjadi bio gas sehingga bisa bermanfaat menjadi listrik dan bahan bakar minyak yang digunakan penduduk sekitar setiap harinya. (baca di halaman bawah ini dengan judul “Pengisian Bahan Bakar Mobil Ini ke Swalayan)

Pengisian Bahan Bakar Mobil Ini ke Swalayan

Posted by Maliq Abd

Rudi Bersama Mobil Gasnya. Foto : Maliq Abd
Tidak semua orang merasa pusing dengan rencana penaikan bahan bakar minyak (BBM), meski akhirnya ditunda melalui  keputusan Sidang Paripurna DPR, Sabtu (31/3) dini hari, karena masih banyak energi alternatif bisa digunakan mengganti fungsi BBM, salah satunya adalah gas.

Salah seorang yang telah memanfaatkan energi alternatif itu adalah Rudi Santoso (43), kader lingkungan yang sehari-hari menggunakan gas hasil dari pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Pria kelahiran tahun 1969 itu mengaku, alat transportasinya berupa motor dan mobil bisa dikatakan sebagai kendaraan yang antiterhadap BBM, sebab tidak sepenuhnya menggunakan BBM jenis premium atau solar, melainkan menggunakan bahan bakar gas hasil dari pengelolaan sampah di TPA.


Ayam Pun Suka Dengerin Musik

Posted by Maliq Abd


Ahmad Fauzi, menyalakan radio untuk ayam. Foto: Malik Abd
Mendengarkan musik dipercaya membawa manfaat cukup banyak bagi kesehatan, sehingga musik pun kadang dibuat sebagai terapi tersendiri dalam sebuah penyembuhan.

Prinsif demikian, tidak hanya berlaku dan dimonopoli manusia saja, melainkan ayam di daerah Desa Sumbersuko, Tlogowaru, Malang pun melakukan aktivitas yang sama, dan bertujuan sebagai terapi kesehatan bagi ayam bersangkutan.

Boleh percaya atau tidak, hal ini sudah dilakukan sejak tiga tahunan lalu oleh ratusan peternak ayam pedaging di wilayah yang terletak di berbatasan antara Kota Malang dan Kabupaten Malang, Jatim, tersebut.

Bukan lantas si ayam berjoget bila diperdengarkan lagu-lagu yang "hot" atau dangdut, dan akan terlelap bila mendengar musik bernuansa mendayu atau "slow". Terapi musik ini agar si ayam pedaging tidak jadi kagetan, lantas klenger.

"Sejak menggunakan terapi musik, kami berhasil memanen ayam secara sempurna, dan dilakukan empat kali dalam setahun. Padahal, sebelum menggunakan terapi musik, sekitar 30 persen dari 1.000 ayam kami mati setiap kali panen," kata Ahmad Fauzi (29), salah satu peternak di wilayah itu.

Penjajah Baru Itu Bernama Teknologi

Posted by Maliq Abd


Foto : Repro Google Picture

     Perkembangan zaman selalu membawa dampak dalam kehidupan sosial manusia, dan dampak itu berpengaruh pada pembentukan karakter manusia bersangkutan, sehingga setiap perubahan zaman pasti diiringi dengan perubahan karakter manusiannya.

     Termasuk dengan kemajuan teknologi terkini, yang semakin mempermudah manusia bersangkutan mendapatkan informasi melalui segala macam alat yang ringkas ditangannya.

     Tentunya, apabila kemajuan teknologi tidak diiringi dengan kuatnya kesadaran dalam diri manusia, dan disertai regulasi yang jelas dari pemerintah, berakibat semakin “tidak jelasnya" karakter manusia suatu bangsa.