RSS Feed

Jurnalistik Paling Dasar

Posted by Maliq Abd


Bahasan mengenai jurnalistik dasar sering saya bawakan ketika menyampaikan materi mengenai kewartawan kepada pemula atau beberapa peserta workhshop di beberapa tempat.

Pembahasan ini begitu membosankan bagi saya, karena ketika saya amati mengenai pembahasan jurnalistik dasar, selalu mengacu pada rumus klasik yang sudah ada, yakni 5 W + 1 H.

Coba anda lihat di beberapa situs atau makalah yang berbicara atau membahas mengenai jurnalistik dasar, selalu rumus itu muncul, entah siapa yang membuat rumus atau darimana rumus itu ada.

Kebosanan itu membuat tulisan ini muncul, yang berbicara secara subyektif mengenai apa yang dimaksud dengan Jurnalistik Dasar, yakni keilmuan yang sepatutnya tidak perlu dipelajari secara dalam, cukup dimengerti kemudian diamalkan, karena sebuah ilmu bisa bermanfaat ketika sudah diamalkan.

Tingkatan Wartawan Itu di atas Malaikat

Posted by Maliq Abd


Judul di atas muncul dari diskusi antara beberapa wartawan dengan seorang narasumber yang berprofesi sebagai motivator dalam sebuah forum temu media.

Narasumber yang tidak mempunyai latar belakang media itu coba membahas seluk beluk media dan dinamikanya. Sungguh, pembahasan yang salah alamat, karena audiens atau peserta telah memahami banyak masalah media.

Judul itu muncul, ketika narasumber tersebut bertanya mengenai, apa sih wartawan itu?, tentunya jawaban beragam pun muncul yang susah untuk didevinisikan, karena setiap kata yang muncul berasal dari pelaku atau wartawan itu sendiri, yang devinisinya cukup beragam.

Mencari Berkah...

Posted by Maliq Abd

Tangga Jalan Menuju Padepokan Sunan Giri, Gresik  
Kedatanganku bersama seorang rekan ke padepokan Gus Jai yang wilayahnya cukup jauh dengan wilayahku bertujuan hanya satu, yakni "Ngaji"..

Bisa diartikan "ngajeni awak" atau memberi siraman rohani kepada badan, atau bisa juga diartikan lain, sesuai tingkat keilmuan seseorang.

Jauhnya, kira-kira 25 kilometer lebih, dan saya bersama rekan itu juga belum tahu pasti apakah Gus Jai saat itu berada di lokasi padepokan atau tidak, sebab gus yang satu ini merupakan orang sibuk yang selalu berangkat ke luar daerah.

Maksut hati ingin memberi solusi kepada rekanku dengan cara meminta telepon atau mengirim pesan dulu kepada gus jai, bahwa kita sedang berangkat menuju ke padepokannya, agar kedatangan kita berdua tidak sia-sia, sebab lokasinya harus naik dan turun bukit.

Bukan Urusan Kita

Posted by Maliq Abd

Mereka akan tahu nanti, bulan depan, tahun depan atau beberapa tahun lagi mengenai manfaat setiap perbuatan baik..

Namun, mereka tahu atau tidak itu bukan urusan kita, bahkan mereka tidak tahu sampai mati pun bukan urusan kita..

Yang terpenting bagi kita, bagaimana bersikap tulus dalam menjalankan perbuatan baik dan sabar, seperti membuang sampah yang tidak perlu dipikirkan lagi..

Karena mereka juga punya urusan, tanggungjawab serta beban sendiri....

Sesederhana Perut

Posted by Maliq Abd

Berfikir "sederhana" seperti layaknya perut, yang hanya butuh makan ketika dia merasa lapar, dan berhenti sebelum kenyang, dan tidak menuruti lidah yang selalu membohongi kita dengan kata "selera" yang mengantarkan kita ke "kemewahan", apalagi menuruti nafsu yang tak pernah kenyang meski perut sudah berontak kekenyangan hingga sakit, bahkan akan membunuh kita.

Semangat Anak-Anak Desa Silli-NTT Ajari Veradina

Posted by Maliq Abd

Veradina bersama anak-anak di Desa Silli-NTT. Foto: Malik
Tak pernah terbayangkan bagi Veradina Novianti menjadi guru di sebuah sekolah yang sangat terbatas infrastrukturnya, gedung yang hanya beratap daun kering, bertembok kayu jejer dan beralas tanah, menjadi tempat mengajarnya.

Di dusun sekolah berada, listrik yang menjadi sumber utama tanda kemajuan wilayah juga belum masuk, sehingga saat malam tiba hanya ditemani cahaya sederhana dari lampu minyak.

Meski terbatas, Veradina yang merupakan lulusan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) angkatan 2010 ini mengaku kagum dengan semangat belajar anak-anak di dusun ini, para siswa tetap ingin belajar meski fasilitas pendukung tidak seperti sekolah di perkotaan.

Sejatinya Rasa

Posted by Maliq Abd

Segelas kopi dan coklat. Foto : Malik Ibrahim
Penikmat sejati kopi pasti paham, sedikit gula akan memberikan harmonisasi rasa dalam seduhan kepahitan...

Begitulah hidup, tak baik banyak kemanisan, karena akan membuat kita lupa pada sejatinya rasa yang ada dalam kepahitan.

-Selamat Ngopi Nusantara-

Mereka Bukan Saudara Beta

Posted by Maliq Abd

Anak-anak di depan Gedung Sekolah Desa Silli-NTT. Foto : Malik
Mereka sudah bisa membuat panik masyarakat melalui media, atau hanya si media yang panik dengan ulah mereka ??...

Ah, itu hanya pikiran mereka yang mengganggap beta panik dan bisa dipermainkan dengan isu-isu gak jelas..

Karena beta sendiri tak mengenal mereka, tapi mereka sok kenal dan sok tenar sehingga merasa bisa membuat panik beta..

Gegabah Media Pada Liputan Kecelakaan AirAsia

Posted by Maliq Abd

Konferensi Pers Menkes di Polda Jatim. Foto : Malik/Antara
Kecelakaan Pesawat AirAsia QZ 8501 dan pemberitaan kecelakaan itu adalah dua objek yang kini menjadi sorotan publik dalam beberapa pekan terakhir, karena selalu menempati halaman utama di sejumlah media cetak maupun elektronik.

Bahkan di televisi, "update" berita kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 yang dihimpun dalam "breaking news" hadir setiap detik dan ini tidak hanya terjadi di skala nasional, tapi juga menyita perhatian dunia internasional.

Puluhan televisi asing juga turut melakukan pembaruan berkelanjutan ("update") dengan menempatkan sejumlah wartawannya di lokasi identifikasi jenazah AirAsia, yakni di RS Bhayangkara, Polda Jatim, Surabaya.

Diakui, pemberitaan kecelakaan dalam dunia penerbangan sangatlah menarik bagi sebagian besar media nasional maupun internasional, karena standar sistem penerbangan yang digunakan sudah merujuk pada standar internasional, bukan lagi lokal antar-kota dalam provinsi.

Oleh sebab itu, setiap kali terjadi kecelakaan udara akan menjadi sorotan publik dunia internasional, ditambah lagi banyaknya nyawa manusia yang melayang dalam setiap kecelakaan udara, sehingga berita eksklusif menjadi satu tuntutan dan kewajiban yang sangat menggebu-gebu agar bisa diperoleh media/jurnalis dalam meliput peristiwa kecelakaan penerbangan.

Menyusuri Arung Jeram di Sungai Palayangan, Bandung

Posted by Maliq Abd

Kegembiraan Usai Berarung Jeram. Foto : Susdape 18/Antara
Udara dingin menusuk tulang dan kondisi cuaca gerimis di sekitar Situ Cileunca Pengalengan Bandung Selatan sore itu tidak menyurutkan nyali untuk mencoba tantangan mengadu adrenalin.

Diawali dengan mendayung membelah situ atau danau buatan, adrenalin itu belum terasa memuncak karena arus deras sungai belum tampak di depan mata, dan hanya dataran air tenang yang dirasakan di Sungai Pengalengan.

Sekitar 10 menit mendayung perahu karet di air tenang, pemandu mengajak menuju sungai yang lebih deras, namun sebelumnya harus diawali dengan mengangkat perahu karet terlebih dahulu untuk melewati jalan raya, karena lokasi sungai terpisah jalan raya dan berada di balik situ.

Setelah itu terlihatlah lokasi sungai yang menjadi sasaran utama dalam wisata arum jeram ini, yang mempunyai arus lebih deras dan menantang, dan inilah Sungai Palayangan Pengalengan, Kabupaten Bandung.