RSS Feed

Pahlawan Lingkungan Dari Batu Bernama Gus Udin

Posted by Maliq Abd foto


Syaifuddin Zuhri atau yang akrab dipanggil dengan Gus Udin mulai belajar mengenal lingkungan tanpa pamrih.

Tidak pernah terpikir oleh pria paruh baya ini, untuk mendapatkan penghargaan lingkungan dari pemerintah, seperti pernah diajukkan oleh sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kota Batu, Jawa Timur.

Apa yang dilakukannya hanyalah berasal dari keyakinannya, bahwa agama menganjurkan agar umat menyelamatkan alam dengan cara merawatnya.

"Menyelamatkan lingkungan adalah bagian dari merawat diri sendiri serta kehidupan manusia," katanya.



Oleh karena itu, saat akan mendapatkan penghargaan ia menolaknya, sebab apa yang dilakukan adalah sebuah panggilan hati serta tidak memerlukan tendensi.

"Merawat pohon, samahalnya dengan merawat diri saya. Ini sama dengan mencurahkan segala kehidupan saya untuk teman-teman saya dan anak cucu saya nanti," katanya lirih.

Berawal dari keprihatinannya melihat hutan di Kota Wisata berhawa sejuk, Batu yang semakin hari semakin menggundul, serta kecemasan melihat masyarakat yang kerap menebangi pohon di hutan untuk dijadikan kayu bakar.

Pria kelahiran 42 tahun lalu itu, sengaja menjual tanah miliknya di Gunung Bale untuk menghimpun dana, guna merawat pohon serta kegiatan sosial dengan melibatkan elemen masyarakat setempat.

"Saya khawatir jika hutan terus digunduli, bencana alam akan mengintai, mata air akan hilang, dan masyarakat di sekitar Gunung Panderman akan ditimpa bencana tanah longsor setiap musim hujan," katanya sambil berkeluh.

Maka setiap hari Gus Udin menanam pohon beringin di sekitar lereng Pegunungan Panderman. "Setiap hari, saya berkomitmen menanam satu pohon beringin. Hari ini saja, saya bersama teman-teman dalam kelompok "Merah Putih" baru saja menanami 1 hektare lahan dengan 5 ribu pohon," ucapnya saat ditemui Selasa (3/11).

Melalui komunitasnya, lahannya di Baleagung Nusantara Emas saat ini telah disulap menjadi kawasan "Pohon Kebijaksanaan".

Dari upayanya ini, sudah tampak hasilnya yakni penebangan pohon menurun drastis, bahkan boleh dibilang sudah tidak ada lagi. Selain itu, warga setempat berbondong-bondong menyatukan komitmen dengan Gus Udin.

Saat ini, rumahnya di kawasan Dusun Pesanggarahan, Desa Pesanggarahan, Kota Batu, tampak ratusan bibit pohon beringin terjajar rapi di halaman depan. Di antara ratusan bibit itu, terdapat tumpukan sekam.

"Sekam kami digunakan untuk menamam bibit beringin hasil cangkokan pada kantong plastik kecil. Setelah banyak terkumpul, bibit itu akan segera ditanam di Baleagung Nusantara Emas, lereng Gunung Panderman," paparnya menjelaskan.

Aktivitasnya sehari-hari yang sangat dekat dengan alam, adalah bagian dari keinginanya sejak berusia 23 tahun lalu. Menurut Gus Udin, pendekatannya dengan alam adalah bagian dari pendekatannya kepada Sang Pencipta.

"Saya pasrah dan ikhlas melakukan semua ini, meski sebagian orang ada yang memfitnah," ucapnya.

Suami dari Nurhalim (39) ini, melakukan penghijauan di lereng gunung Panderman tidak dilakukan sendirian. Gus Udin melakukannya, bersama sejumlah rekannya dalam komunitas yang didirikannya pada 17 Agustus 2002 lalu.

Dari rutinitasnya menanam, tercatat sebanyak 2.351 bibit pohon beringin dan belibis yang sudah tertanam di lahan seluas 5.500 meter per segi. Satu di antara ribuan pohon yang sudah ditanam itu termasuk adanya pohon kelapa.

"Memang belum banyak, sebab komunitas 'merah putih' merencanakan menanam 20 ribu pohon beringin dan belibis lagi, dan nanti disatukan di kawasan itu juga. Jarak tanamnya sekitar 0,5 meter. Dengan jarak itu, nanti saat besar pohon beringin dan belibis itu dengan sendirinya akan disatukan oleh alam," tutur ayah dari dua anak ini.

Baginya, melihat kawasan hutan kembali menghijau adalah cita-citanya sejak kecil, hal ini supaya bangsa ini bisa selamat dan kembali mempunyai potensi hutan yang lebat.

Gus Udin, berharap dengan aktivitasnya dekat dengan lingkungan, akan menciptakan penyatuan ribuan pohon menjadi pohon beringin besar. "Dalam jangka lima tahun ke depan, pohon beringin dan pohon belibis itu diprediksikan sudah bisa menyatu, dan minimal di Kota Batu kembali mempunyai hutan yang lebat," katanya.

Dirinya merasa prihatin, sebab di sejumlah daerah di Indonesia, luas hutan semakin menyempit akibat penggundulan dan pembalakan liar. "Untuk itu, saya mewakafkan tanah milik saya ini untuk menyelamatkan lingkungan, meski hanya di Kota Batu," ujarnya .

Pemilihannya untuk menunjuk pohon beringin sebagai pohon utama, bukannya tanpa alasan. Sebab, berdasarkan tinjauan sejarah, sejumlah raja terdahulu yang menanam pohon beringin bisa memunculkan sumber mata air baru. "Kami berharap, akan muncul sumber mata air baru di sini," ucapnya.

Donatur
Sementara itu, lahan yang dihijaukan Gus Udin, tidak hanya ditanami oleh anggota komunitasnya saja, melainkan juga terbuka untuk umum.

Syaratnya, setiap donatur harus lebih dulu mempunyai niat beramal dengan menyisihkan rezeki Rp250 ribu, dengan imbalan sebidang tanah satu meter persegi untuk menanam pohon.

"Donatur ini akan dibebaskan memilih pohon yang ia sukai, namun pohon utama yang kami sediakan adalah pohon beringin, " ujar pria kelahiran 4 April 1967 itu.

Nantinya, setiap donatur wajib menandatangani kontrak lingkungan yang disebut perjanjian "pohon kebijakan". Isinya, pohon tidak boleh ditebang, dan donatur harus berkomitmen pada masalah lingkungan, tidak boleh merusak hutan, dan menghibahkan tanah yang dibeli untuk konservasi hutan.

Donatur pun akan mendapat sertifikat kepemilikan yang mencantumkan pohon yang ditanam atas nama diri sendiri. Selain itu, pihak donatur akan mendapatkan laporan tahunan mengenai perkembangan pohon yang ditanam.
"Kami juga menyebutkan nama donatur untuk didoakan dalam setiap upacara keagamaan yang kami lakukan," katanya.

Hingga saat ini, tercatat 400 donatur pohon beringin di kawasan itu. Para donator ini, mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Mulai dari aktivis lingkungan, kalangan pengusaha, masyarakat kecil, pelajar, anak yatim, pejabat tinggi negara, hingga tokoh partai politik.

"Meski ada yang berasal dari partai politik, kami tidak mencatatnya sebagai partai politik. Tapi, atas nama pribadi. Karena sejak awal kami sudah komitmen akan menuntaskan rencana besar ini," tegasnya.

Gus Udin menjamin, nantinya pohon yang ditanam tidak akan dijual atau ditebang jika sudah besar nanti. Dan dibiarkan menyatu menjadi sumber kehidupan dalam menjaga mata air serta keberlangsungan anak cucu generasi penerus bangsa nanti. (by malik)// dimuat di (http://www.antarajatim.com/lihat/berita/20828/pahlawan-lingkungan-dari-batu-bernama-gus-udin)

1 komentar:

  1. Anonim

    bagusss

Posting Komentar