RSS Feed

Musuh Utama Timnas Garuda

Posted by Maliq Abd

Timnas Garuda. Foto by Antarafoto.
Gollll…!!! "Suara gemuruh sorak sorai penonton di Gelora Delta Sidoarjo, Jatim, Rabu (18/9) petang memastikan Timnas U-19 lolos ke semifinal dan bertemu Timor Leste pada Jumat (20/9).

Gol yang disambut dengan suka cita dan euforia itu membuat kepercayaan garuda muda kembali bangkit, dan rasa nasionalisme pun kembali tegak setelah beberapa tahun terakhir harus tertunduk lesu karena di beberapa pertandingan harus menyerah melawan Timnas Malaysia.

Dalam beberapa opini publik, Malaysia dianggap musuh bebuyutan Indonesia, sebab beberapa kali membuat “jengkel” karena menghadang langkah Garuda untuk menuju puncak juara Asia Tenggara, sehingga emosi dan rasa nasionalisme warga pun turut larut ketika lawan yang dihadapi adalah Malaysia. Dan ketika Garuda berhasil mengkandaskan Harimau Malaya, emosi dan euforia pun turut meluap-luap seperti telah berhasil menggapai tangga juara.

Syndrome Takut Bangsa Sendiri

Posted by Maliq Abd

Foto : Repro Google Picture
Kecendrungan manusia Indonesia kekinian adalah takut terhadap fisiknya sendiri dan selalu diselimuti curiga kepada saudara sebangsanya ketika memegang amanah.

Rasa takut, khawatir dan tidak percaya terhadap bangsanya sengaja dipupuk subur hingga kini, dan kita juga tidak sadar mengajarkan ketakutan itu kepada anak-anak kita atau generasi selanjutnya.

Contoh kecil di masyarakat, banyak iklan layanan publik yang menganjurkan supaya kita tidak menerima pemberian dari orang tidak dikenal, dan jangan menyapa kepada orang yang tidak dikenal serta mengasih apa-apa kepada orang yang tidak dikenal.

Para Caleg Itu Orang Hebat

Posted by Maliq Abd

Foto : Google Picture
Memasuki tahun 2014, masyarakat kembali disuguhi pesta demokrasi pemilihan anggota legislatif (Pileg), dan gregetnya sudah mulai nampak sejak beberapa pekan lalu dengan banyaknya gambar calon anggota legislatif (caleg) di setiap jalan raya dan sudut-sudut kampung.

Banyaknya gambar caleg itu, mengingatkanku kembali pada pelaksanaan pileg yang juga terjadi pada tahun 2008. Dengan jargon yang hampir sama "menyejahterakan rakyat" para caleg itu kembali berusaha bertarung pada pileg yang akan digelar tahun 2014.

Seperti tidak kenal lelah, pertarungan para caleg kembali terjadi, hal ini membuktikan jika mereka adalah orang yang benar-benar serius ingin menjalankan roda demokrasi di negara ini.

Keseriusan itu juga dibuktikan dengan melakukan langkah yang luar biasa, membuang uang jutaan hingga miliaran rupiah untuk meraup suara terbanyak.

Superman dan Nabi

Posted by Maliq Abd

foto : google picture
    Ada anak bertanya kepada bapaknya tentang perbandingan kehebatan Superman dengan nabi. Pertanyaan itu timbul karena selama ini anak tersebut hidup dalam keluarga yang religi, serta didoktrin mengenai kehebatan seorang nabi.

     Di lain sisi, pergaulan sang anak dengan teman-teman sebayanya semakin berkembang, dan mendengar cerita mengenai kehebatan film Superman yang juga telah ditontonnya, sehingga membuat anak tersebut merasa perlu bertanya kepada bapaknya dan membandingkannya.

   Namun, jawaban sang ayah yang mengenyampingkan faktor psikologis anak itu dengan mengatakan Superman buatan orang Yahudi dan sangat tidak bagus ditiru membuat sang anak kecewa, sehingga sedikit demi sedikit apresiasi sang anak terhadap kehebatan nabi yang sebelumnya tinggi tiba-tiba hilang.

    Seandainya kalau si ayah sedikit mampu mengontrol emosinya agar anak itu tetap mengakui kehebatannya nabinya dan bangga memiliki nabi, tentu bisa menjawab jika Superman adalah teman dari temannya nabi, dan Superman sangat salut terhadap kepada perjuangan nabi, tapi Superman belum sempat ketemu nabi
.

Mengakali Agama

Posted by Maliq Abd

Foto : Google Picture
Keberadaan agama di bumi bukanlah sebuah institusi, sehingga hukum yang dibuat tidak mengenal revisi atau pengajuan ke DPR atau lembaga sejenis.

Dengan rumus itu, keberadaan hukum agama yang berlaku pun mutlak, sehingga tidak bisa diakali, karena fungsi akal sama sekali tidak diperlukan dalam menyikapi hukum agama.

Ini bisa diartikan jika derajat hukum agama itu berada di atas manusia, berbeda dengan hukum yang dibuat manusia yang sifatnya sejajar atau bahkan dibawa manusia itu sendiri.

Dalam beberapa kasus perbuatan amoral oleh orang yang mempunyai landasan pendidikan agama di Indonesia, disebabkan mereka berupaya mengakali hukum agama.

Transformasi Manusia

Posted by Maliq Abd

Ilustrasi, Foto By Google Picture
Mengapa yang muda perlu menghargai yang tua?, begitu sebaliknya, mengapa yang tua harus menghormati yang muda?.

Rumus bijak itu sengaja dibuat petuah kita agar terjadi keseimbangan dalam hidup bersosial antar manusia, baik yang muda atau pun yang tua.

Namun dibalik rumus bijak itu, penulis coba mengejawantahkan atau mengeksplorasi ada apa dibalik rumus bijak yang meminta setiap manusia untuk menghargai dan menghormati.

Dibalik rumus itu, ternyata ada pola transformasi psikologis di setiap langkah manusia, dan pasti dialami baik secara sengaja atau tidak sengaja oleh setiap individu.

Transformasi atau perpindahan psikologis itulah yang mengharuskan kita untuk menghargai dan menghormati, dan bagi manusia yang belum mengalami transformasi diminta untuk menghargai yang sudah mengalami, atau sebaliknya.

Mencari Identitas

Posted by Maliq Abd

Foto : Repro Google Picture
Dalam obrolan kecil dengan seorang teman di sebuah kafe Kota Malang, Jawa Timur, saya melihat sekelompok perempuan muda berkumpul dan bercerita mengenai tingkah laku kehidupannya sehari-hari.

Cerita itu membahas mengenai "egosentrisme" atau ke-Aku-an dari setiap pribadi masing-masing perempuan itu.

Ada obrolan negatif berbau kelamin, dan ada pula yang berusaha mengobrol hal-hal positif yang mengarahkan pada harga diri seorang perempuan.

Kisah obrolan yang terjadi antara perempuan muda itu cukup menarik saya bahas dalam tulisan ini, sebab usia perempuan muda yang sekitar 15 hingga 21 tahun itu, dalam strata sosial masuk dalam rumus masih "mencari identitas" dan mengejar simbol "eksistensi sosial".

Filosofi Pelangi untuk Suporter Indonesia

Posted by Maliq Abd

Foto : Google Picture
Bentrok antarsuporter sepertinya menjadi hal yang biasa dalam dunia sepak bola di negeri ini, bahkan hilangnya nyawa pun dianggap bagian yang lumrah di setiap bentrok yang terjadi.

Terbaru, dalam bulan ini terjadi dua kerusuhan suporter, pertama di Provinsi Jawa Tengah. Derby Jateng yang mempertemukan dua klub Persip Pekalongan dan PSIS Semarang dinodai lempar batu antarsuporter.

Di Jawa Timur, bentrok terjadi di Kabupaten Gresik antara suporter Persebaya Surabaya atau biasa disebut bonekmania dengan Aremania atau suporter Arema pada saat laga Persegres GU melawan Arema.

Rumus Rezeki

Posted by Maliq Abd

Google Picture

Rezeki itu akan hinggap pada orang yang bisa memberi ketenangan baginya, dan dia akan mengajak rezeki-rezeki lain datang kepadamu bila dirimu bisa memberi ketenangan baginya...
Rumus mengenai rezeki itu tidaklah terlalu berlebihan, hal ini sama seperti halnya ilmu pengetahuan yang merupakan bagian kecil dari yang namanya rezeki..

Ilmu pengetahuan yang dimiliki seorang pun mempunyai rumus yang sama, yakni akan berkembang bila disalurkan atau diamalkan, namun apabila dibiarkan akan menjadi sempit, dan otomatis akan keluar mencari tempat yang bisa memberi ketenangan baginya untuk hinggap.

Demikian halnya rezeki, apabila sudah merasa tidak nyaman hinggap pada seseorang, otomatis akan mencari jalan untuk keluar dari orang bersangkutan, dan akan mencari orang yang bisa memberinya ketenangan.