RSS Feed

Sesederhana Perut

Posted by Maliq Abd

Berfikir "sederhana" seperti layaknya perut, yang hanya butuh makan ketika dia merasa lapar, dan berhenti sebelum kenyang, dan tidak menuruti lidah yang selalu membohongi kita dengan kata "selera" yang mengantarkan kita ke "kemewahan", apalagi menuruti nafsu yang tak pernah kenyang meski perut sudah berontak kekenyangan hingga sakit, bahkan akan membunuh kita.



Sebuah rumus sederhana dan tidak terjajah, dari metabolisme tubuh kita yang selalu memberi ilmu bagi orang yang mau berfikir dari apa yang ada di dekat kita, sehingga membuat kita tidak terpancing dengan apa yang ada di depan seperti tahayul, klenik atau apa pun yang menawarkan dunia khayalan.

Iklan-iklan di televisi seperti pelangsing tubuh, kecanggihan teknologi dan rumah idaman atau apa pun itu yang dibangun secara subyektif dengan tidak berdasarkan realistas atau demokrasi sengaja ditawarkan untuk memacu andrenaline lidah kita, merekalah adalah tahayul dan klenik-klenik modern yang menawarkan pada dunia khayalan.

Sehingga pada akhirnya tujuan mereka hanyalah bagaimana memenjarakan setiap nafsu yang tidak mempunyai pegangan atau ideologi, dan bisa menjadi candu bagi setiap orang agar tidak bisa lepas dari kebutuhan khayalan.

Hidup hanya sekali, nikmati dengan apa yang ada, serta cukupi apa yang menjadi kebutuhan kita, bukan cukupi apa yang menjadi keinginan, karena beda tipis antara kebutuhan dan keinginan bagi orang yang tak mau berfikir dengan bijak.

0 komentar:

Posting Komentar