RSS Feed

Jakarta Bukan Milik Kami

Posted by Maliq Abd

Jika Jakarta kini merupakan ibu kota Indonesia saya setuju, dan jika mereka menyebut sebagai pusat ekonomi atau barometer politik nasional, saya pun setuju, meski masih sempat bertanya-tanya dalam hati, apa bener dan apa iya?.

Namun jika kamu memaksa kami untuk memelototi gerak-gerik warga Jakarta, politik di sana, atau memaksa memantau kemajuan kota dengan sebutan Betawi itu kepada kami, lantas siapa dirimu, apa hakmu terhadap kami warga di daerah.

Kamu telah memaksa kami dengan tontonan sia-sia, dan dari dulu kamu tidak sadar akan kesia-siaan itu. Sehingga, lantas kami harus mengambil tindakan terkecil mematikan TV, yang saya beli dengan uang dan jerih payah sendiri. Sebab mengganti chanel saja tidak cukup, karena kamu mempunyai kesepakatan untuk mencekoki kami.



Membicarakan Ahok dan Anis di warkop desa kami juga sia-sia, sebab sumbatan di gorong-gorong desa ini saja belum bisa diselesaikan, mushollah sebelah rumah juga belum rampung selesai dibangun. Lantas kalau salah satu mereka terpilih, apa bisa menyelesaikan masalah di desa kami ??.

Percuma dan sia-sia adalah pekerjaan yang dibenci Tuhan kami, tapi kamu memaksa kami menonton dan membicarakan hal yang sia-sia itu, meski ada masalah kongkret yang harus diselesailan di lingkungan kami, namun kamu mengalihkan dengan hal yang sia-sia.

Jakarta bukan milik kami, andai saja ada menara televisi di desa kami ini, ada kesepakatan warga desa untuk merobohkannya, karena menara itu tidak membawa kemajuan, dan hanya kesia-siaan bagi kami.

Sadarlah pemilik televisi dan media swasta di negeri ini. Kamu memang kekuatan yang bisa membangun dan mengubah opini kami untuk saat ini.

Namun jangan harap keberlangsunganmu akan tetap ada, jika kekuatan jiwa-jiwa kami terbangun dengan ritual-ritual yang langsung secara horisontal terhubung dengan pencipta kami, sehingga kamu tidak berdaya.

Kalau tidak sekarang, mungkin nanti, atau mungkin sampai kami mati dengan kebencian terhadapmu...

0 komentar:

Posting Komentar