RSS Feed

Cara Pandang

Posted by Maliq Abd


Foto : Repro Google Picture
Pandangan linier seorang manusia terhadap sampah yang berada di sekelilingnya adalah selalu kotor dan menjijikan, namun tidak seluruh manusia menggunakan cara pandangan linier itu, sebab seandainya seluruh manusia di bumi hanya mempunyai pandangan linier, maka yakin tidak akan ada manfaatnya manusia diturunkan ke bumi.
 
Karena sebuah kebesaran dan karunia Allah SWT jika setiap menusia memiliki cara pandang berbeda terhadap sebuah masalah, termasuk terhadap sampah. Seperti halnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talangagung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Di sana, sampah dikelola menjadi bio gas sehingga bisa bermanfaat menjadi listrik dan bahan bakar minyak yang digunakan penduduk sekitar setiap harinya. (baca di halaman bawah ini dengan judul “Pengisian Bahan Bakar Mobil Ini ke Swalayan)


Dari cerita itu, dapat diambil sebuah pelajaran, apabila kita hanya fokus dalam satu cara pandang, maka tidak akan ditemukan solusi, karena akan terjebak dengan rumus atau metode yang sudah digunakan sebelumnya, sehingga potensi besar manusia yang diberikan Allah SWT  akan menjadi sia-sia.

Saya mengakui, potensi setiap Sumber Daya Manusia yang ada di negeri ini sangat besar dan sangat kreatif. Karena dilihat dari sejarah, kita termasuk dalam jajaran suku bangsa yang unggul dibanding bangsa lain.

Sebab memiliki peradaban yang tinggi, terbukti ditemukan sejumlah situs seperti Candi Borobudur dan bukti lain di negeri ini yang menunjukan tingginya peradaban orang Nusantara.

Sejak bangsa eropa atau orang-orang barat belum mengenal semangat spiritual, atau mengelola potensi kerohanian, bangsa kita lebih dulu mengenalnya, sehingga tidak heran jika Patih Gajah Mada atau kerajaan Majapahit mampu menguasai Nusantara hanya dalam hitungan bulan.

Tapi mengapa bangsa kita hingga kini banyak tertinggal?, satu alasan yang jelas adalah masih dipakainya dan telah mendarah dagingnya sistem feodalisme yang awalnya dikembangkan oleh bangsa penjajah terhadap Indonesia.

Sehingga, kini kita lebih merasa malas dalam mengembangkan potensi diri yang berakibat banyaknya Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia diserahkan begitu saja oleh orang-orang barat.  

    
      
           

0 komentar:

Posting Komentar