RSS Feed

Sambal Kerukunan Agama

Posted by Maliq Abd

Kemunculan agama berawal dari kebodohan manusia, dan berdasarkan catatan sejarah agama itu ada sekitar abad ke 6 masehi saat manusia ingin menyandarkan diri pada yang "berkuasa", sehingga munculah "sesuatu" yang ghoib dan yang paling berkuasa.

Teori lainnya juga banyak dicatatan sejarahwan dunia mengenai agama, bahkan Karl Mark menyebut agama adalah produk dari para penguasa yang diperuntukkan kepada rakyat tertindas, sehingga produk itu sengaja dibuat dan diperuntukkan bagi masyarakat bawah.

Namun demikian, dari banyaknya pro kontra mengenai teori kemunculan agama pada dasarnya setiap manusia lahir sudah membawa agama, karena kelahiran manusia pasti mempunyai unsur religiusitas atau rohani, dan hal itulah yang saya sebut sebagai agama.

Selain itu, variable yang selalu menyertai ketika manusia lahir adalah jasad, dan tentunya apabila jasad tanpa rohani pasti tidak akan bergerak, sedangkan apabila hanya berupa roh, maka bentuk manusia tidak akan bisa dilihat secara kasat mata.

Runtutan itu harus dipahami sebagai ilmu, dan tentunya ilmu tidak selalu benar karena sifat ilmu itu sendiri adalah selalu berkembang dan berkembang.

Apabila ada yang berbeda cara pandang terkait runtutan itu, tidak masalah, dan wajar, karena secara dasar perbedaan itu ada sejak bumi diciptakan, bahkan perbedaan agama sekalipun tidak menjadi kendala, kalau kita bersama-sama memahami perbedaan adalah bagian dari karunia.

Bumi dan manusia serta apa yang ada di depan mata kita terbentuk dari sebuah perbedaan yang menjadi kumpulan, kemudian muncullah ilmu baru, seperti halnya kata "Pelangi" yang muncul ketika ada kumpulan warna hijau, kuning, dan merah.

Coba bayangkan ketika hanya warna biru saja yang muncul, atau putih saja, maka tidak disebut pelangi, bisa juga hanya disebut langit biru, dan awan putih.

Contoh lain adalah kata "Sambal" yang muncul dari perbedaan dan gabungan cabai, brambang, trasi, tomat dan lain sebagainya. Mereka bersatu dan besepakatan mencapai tujuan rasa "pedas" sehingga terbentuklah ilmu dan kata Sambal tersebut.

Artinya, perbedaan yang ada akan selalu memunculkan ilmu baru apabila ada kesepakatan untuk mencapai tujuan bersama, tentunya dengan mencari sisi-sisi persamaan tanpa memperbesar perbedaan itu sendiri.

Termasuk dengan agama, yang secara nurani lahir untuk mencari kedamaian dan kerukunan di tengah tekanan dunia, bukan malah membuat gaduh, karena kegaduhan dan perlawanan atau anarkisme tidak termasuk dari inti lahirnya agama.

Karena bagiku agamaku, dan bagimu agamamu, dan kerukunan kehidupan sosial adalah milik kita bersama

0 komentar:

Posting Komentar