RSS Feed

Menikmati Liukan "Aura Kasih" di Hulu Sungai Brantas

Posted by Maliq Abd foto


Batu - Kota Wisata Batu, 97 km selatan Kota Surabaya, Jawa Timur, tidak hanya menawarkan wisata hiburan, pendidikan, alam maupunn agrowisata bagi keluarga. 

Aktivitas wisata yang menantang serta ekstrim bagi mereka yang mempunyai kemampuan fisik dan mental tinggi serta jiwa petualang pun ada di Kota Dingin dengan simbol/ikon buah Apel ini.

Wisata itu salah satunya adalah "rafting" atau arung jeram dengan menyusuri aliran (hulu) Sungai Brantas di kawasan Desa Pandan Rejo, Kecamatan Bumiaji.

Jika ingin menikmati wisata ini, harus mempunyai keberanian tersendiri, sebab tantangan yang ada di wisata ini adalah nyata tantangan alam dan tidak dibuat-buat, seperti bebatuan dan derasnya arus hulu Sungai Brantas, sehingga memerlukan keberanian khusus.

Aspek petualangan sambil berekreasi dalam wisata ini lebih menonjol, sebab lokasi arung jeram berada di daerah yang masih hijau dan asri serta menawarkan suatu pemandangan indah pedesaan di kanan kiri sungai yang dilewati.



Untuk menuju ke lokasi ini tidaklah sulit, sebab, arung jeram yang dikelola langsung oleh "Kaliwatu (sungai batu, Jawa-red) Rafting" mempunyai letak yang cukup strategis, yakni di kawasan perkotaan.

Jika ditempuh dari Kota Malang, cukup dengan waktu setengah jam perjalanan (20 km) dengan segala kendaraan dan hanya merogoh kocek sebesar tiga ribu rupiah.

Sementara, dari pusat Kota Batu, tepatnya dari alun-alun, Kaliwatu Rafting bisa ditempuh dengan mikrolet atau ojek dengan biaya sekali naik tiga ribu rupiah. Jaraknya pun sekitar 2 km dengan tujuan utama Jalan Raya Desa Pandanrejo.

Dari desa itu, perjalanan kembali dilanjutkan dengan ojek yang berjarak hanya sekitar 500 meter. Jika ingin lebih menikmati suasana alam dan keindahan suasana Gunung Panderman, perjalanan bisa ditempuh pula dengan berjalan kaki melewati pematang sawah.

Pengelola Wisata Kaliwatu Rafting, Muchlas Rofiq mengatakan, konsep wisata yang dikelola merupakan wisata dengan memberdayakan masyarakat sekitar, sebab masyarakat yang hidup berdekatan dengan Sungai Brantas diharapkan bisa menjaga kelestarian serta alaminya sungai tersebut.

"Dalam mengelola wisata ini, kami selalu menyertakan masyarakat sekitar, baik dalam hal transportasi maupun konsumsi bagi para wisatawan," paparnya.

Maka jangan heran bila wisatawan disela "rest area" (tempat pemberhentian sementara) ketika menikmati arung jeram di Sungai Brantas akan menjumpai jajanan pasar serta sejumlah gorengan yang dibuat penduduk sekitar sungai.

Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati mangga yang tumbuh disekitar sungai milik masyarakat setempat."Sekarang saya akan memanjat untuk mengambil mangga, supaya kita bisa menikmati mangga itu,” tutur salah satu pemandu kepada para wisatawan.

Tak sekadar menikmati mangga sambil melepas penat disela arung jeram, tapi juga bisa menikmati buah jambu milik warga. Dengan merogoh sedikit uang, segarnya buah jambu secara alami pun bisa dinikmati di tepi sungai.

Air terjun

Menikmati derasnya arus dan terjalnya bebatuan Sungai Brantas dengan perahu karet, wisatawan kembali diajak pemandu menyelami suasana sungai yang alami.

Di tengah menyusuri sungai tersebut, wisatawan akan menjumpai tantangan bebatuan yang cukup banyak disertai aliran sungai yang cukup deras dan tajamnya tikungan sungai.

"Awas kelokan curam 'Aura Kasih!", semuanya angkat dayung dan biarkan perahu membentur bebatuan," teriak seorang pemandu kepada wisatawan untuk tetap tenang.

Peringatan tersebut diberikan supaya wisatawan tidak panik ketika melewati tantangan "Aura Kasih" ini.

"Pengelola Kaliwatu Rafting menyebutnya rintangan ini sebagai rintangan 'Aura Kasih'. Sebab, aliran di sini banyak yang berkelok-kelok laksana liukan joget khas penyanyi cantik bertubuh aduhai, Aura Kasih," tutur salah satu pemandu sambil tersenyum.

Usai melewati rintangan "Aura Kasih", wisatawan kembali diajak melakukan berbagai aktivitas lain, seperti terjun bebas serta berenang dari balik bebatuan di tepi sungai.

Setelah itu, wisatawan akan menghadapi tantangan terakhir wisata ini, yakni sebuah bendungan kecil dengan air terjun setinggi 20 meter.

"Boomm!," teriak kembali seorang pemandu sebagai isyarat yang mewajibkan supaya penumpang perahu karet berpindah posisi duduk dari samping ke tengah perahu karet, guna menghindari jatuhnya penumpang ketika melewati air terjun kecil ini.

Salah satu pengunjung asal Blitar, Sujarwoko, mengatakan, menikmati arung jeram di Sungai Brantas Kota Batu terhitung cukup menarik dan menantang. Sebab, selain aliran airnya yang deras, juga banyak ditemui bebatuan dalam ukuran besar di sepanjang aliran sungai ini.

"Mengikuti 'rafting' di aliran Sungai Brantas ini membuat jantung saya berdenyut keras, sebab benturan dengan bebatuan sungai membuat saya was-was," paparnya sambil tersenyum.

Muchlas Rofik menjelaskan, awal munculnya Kaliwatu Rafting yakni sekitar dua tahun lalu dari keinginan warga untuk memanfaatkan potensi alam yang tersedia.

"Sebelum kami memanfaatkan sungai sebagai tempat wisata 'rafting', kami melakukan penelusuran serta peninjaun sungai selama dua tahun," tuturnya.

Hasilnya menunjukan bahwa aliran hulu Sungai Brantas yang melewati kawasan Desa Pandan Rejo, Kecamatan Bumiaji, cukup layak dijadikan arena wisata arung jeram.

"Setelah menunjukan hasil positif dan layak dari sejumlah tim yang kami bentuk maka kami bekerja sama dengan masyarakat sekitar sungai mengelola wisata rafting ini," ujarnya.

Meski dikatakan layak, sebelum menikmati arung jeram, wisatawan tetap diwajibkan mematuhi sejumlah aturan keselamatan, seperti memakai penutup kepala atau helm, pelampung serta alat dayung dan wajib mematuhi instruksi pemandu yang memberikan pengarahan sebelum melakukan aktivitas arum jeram.

"Pemandu akan memberikan bekal sekaligus memeragakan berarung jeram yang aman dan nyaman, sebab bekal tersebut sangat bermanfaat mengingat perjalanan 'rafting' yang cukup melelahkan, yakni mengarungi Sungai Brantas sejauh 2,5 km," katanya.

Untuk menikmati petualangan ini, sekali naik perahu karet perorang harus merogoh kocek sebesar Rp150 ribu dan mendapatkan fasilitas gratis kudapan saat istirahat disela aktivitas serta makan saat usai kegiatan.