RSS Feed

#Syekh Puji dan Manohara

Posted by Maliq Abd

Terbesit cerita lama tentang seorang pujaan hati yg akhirnya jatuh pada pelukan lelaki penuh materi..
-------------------
Memang tidak bisa disalahkan jika pada saat ini sejumlah kaum hawa memilih lebih aman (savety) utk menjalani hidup di dunia, meski harus menjual sebuah kebebasan hati yg sebenarnya tidak kongkrit.

Seperti halnya cerita demi cerita yang menjadi bagian dari sebuah perjalanan hidup di negeri ini..


Salah satunya, ketika nama Syekh Puji mulai muncul dipermukaan dengan menjadi pahlawan yg kongkrit dan yang dibutuhkan kaum hawa saat ini.
Bahkan, ucapan syekh puji lebih konkrit daripada himbauan seorang presiden yg selalu normatif dan absurd.

Sementara, ungkapan anak gadis yg msh polos usai dilamar syekh puji, merupakan cermin budaya kita saat ini yg tidak lagi menghargai etos kerja dan kesabaran dalam menjalani proses, dan yg selalu inginkan instan dan rasa aman dalam kehidupan, meski bisa kita katakan sebagai budaya "money oriented" atau budaya "mie instan".

Orang tua pun tak merasa bersalah, malah menjual harga sebuah keperawanan si gadis dengan senyum dan disambut senyum pula oleh si gadis dengan sebuah jaminan hidup suka-suka dengan bergelimang harta.

Cerita syekh puji adalah cermin dimana makna cinta saat ini sudah berubah.
Jika pepatah dulu mengatakan "Dari mata turun ke hati", maka saat ini berubah "Dari Harta turun ke hati"

Kisah demi kisah, cerita demi cerita, muncul kembali di negeri ini, usai Syekh Puji muncul kembali cerita Manohara.
"Sebuah story yg awal kemunculannya dibungkus menggunakan nama kedaulatan "negara".
Pada awal cerita, Manohara membuat seluruh negeri "antabranta" ini geram atau "mangkel" sama negara tetangga.

Seolah-olah negara tetangga menginjak-injak kedaulatan bumi pertiwi.
"Yang gk habis pikir, apakah gambar lambang negara kita sudah berubah, dari garuda ke Manohara..????. "kok kita marah sama negara tetangga gara2 manohara, seolah2 manohara'lah pahlawan bangsa ini, padahal ujung-ujung'nya ketenaran itu berakhir pada materi.
Yakni menjual "manohara" melalui sinetron, mempublikasikan Manohara melalui iklan, hingga keuntungan ada pada Manohara sendiri...

"Padahal selain Manohara, ada banyak TKI yg mengalami lebih kejam siksaanya dari Manohara, namun ketika tiba di negeri ini tetap menjadi pembantu....

"Susah memang hidup di negeri yg pahamnya sudah berubah dari pancasila menjadi kapitalis....!!!

0 komentar:

Posting Komentar