RSS Feed

Nasi "Buk Matirah", Sensasi Kenikmatan Daging Empuk

Posted by Maliq Abd

Bagi Anda penggemar makan daging-dagingan, tentunya harus mencoba sensasi kuliner yang satu ini. Makanan itu adalah nasi "Buk (Ibu/Madura-red) Matirah" di Jalan Trunojoyo 10E, dekat dengan Stasiun Kota Baru, Malang, Jawa Timur. Nasi Buk Depot Matirah sengaja menghadirkan makanan dengan ciri khas daging-dagingan yang empuk.

Sebut saja, mulai dari sate daging, keripik paru, babat daging, ayam panggangan, empal, dendeng ragi, serta hati sapi yang kesemuanya disajikan dengan beraneka tambahan sayur segar seperti lodeh, bali dan rawon.

Farida, nenek yang sudah dua puluh tahun menukangi Depot "Buk Matirah" ini menceritakan, Nasi Buk Matirah berada di Kota Malang sudah sejak tahun 1961 atau tepatnya ketika masih penjajahan Jepang. Ketika itu, ibunya yang bernama Halimah (alm) membuka depot nasi dengan nama "Matirah" yang berciri khas daging-dagingan empuk.


Depot kali pertamanya terletak di Jalan Kidul Dalam Kota Malang, atau dekat persembahyangan orang Cina (Pecinan Red), kemudian beralih dan hingga saat ini berada di dekat stasiun Kota Baru, Malang.

Dengan latar belakang tersebut, tidak heran mayoritas pelanggan Nasi Buk Depot Matirah adalah etnis Cina. "Mayoritas orang yang beli di sini adalah orang Cina Mas! sebab ibu saya dulu membuka depot di dekat Pecinan Kidul Dalam," tutur Farida yang memberi alasan mengapa mayoritas pembelinya adalah kalangan etnis Cina.

Meski demikian, sejumlah pelanggan yang berasal dari luar kota juga banyak yang mampir ke depotnya, hingga artis ibu kota pun pernah merasakan empuknya daging di Depot Matirah ini, seperti artis berjilbab Sascia Mecca dan "Si Oneng" Rieke Dyah Pitaloka."Ada artis yang mampir dan makan ke sini, sampai ada juga pejabat yang saya lupa namanya," ujar Farida.


Dalam sehari, rata-rata pembeli yang mampir dan makan ke depot ini mencapai 500 orang, sehingga tidak salah jika Farida mampu menjual berbagai macam daging sebanyak 40-50 kg/hari. "Yang paling dominan dan banyak disuka pembeli adalah dendeng ragi, dan saya bisa menjual dendeng hingga 60 kg/hari," paparnya.

Farida tidak bisa menjelaskan mengapa depotnya bernama Matirah meski nama ibunya bukan bernama Matirah. Sementara dirinya hanya memberi tahu sedikit resep cara memasak daging-dagingan supaya bisa empuk seperti daging yang sudah dijualnya dan terkenal empuk sejak dulu itu.

Dia menceritakan bahwa dalam memasak jenis daging-dagingan seperti paru, babat, empal, dendeng serta hati sapi, cara memasaknya tidak menggunakan kompor, melainkan dengan cara tradisional, yakni lewat pembakaran kayu, sehingga daging dihasilkan akan terasa alami dan empuk. "Kalau memasak di sini menggunakan kayu bakar, persis seperti yang diajarkan Halimah, ibu saya," ucapnya mengungkapkan.

Meski lauk yang ada di Depot Matirah ini terdiri dari daging-dagingan, namun harga satu porsinya tidak akan membuat dompet pelanggan kering, sebab harga satu porsi (sepiring) nasi dengan tambahan beraneka sayur dan daging hanya Rp10 ribu.

Anda tertarik?, silahkan datang saja di Jalan Trunojoyo 10E, Kota Malang, Jawa Timur, namun begitu masuk ke Depot Matirah, Anda akan menemui etalase makanan yang membuat mati rasa bila tidak mencobanya.



http://www.antarajatim.com/lihat/berita/33462/nasi-buk-matirah-sensasi-kenikmatan-daging-empuk

0 komentar:

Posting Komentar